Semenjak memanasnya konflik India-China, banyak media membandingkan pesawat pesawat tempur yang digunakan oleh kedua negara tersebut, namun mari kita liat dari sudut pandang lainnya untuk membandingkannya, yaitu dari segi logistik.
Pertama tama, Angkatan Udara china (PLAAF) memiliki sekitar 5.000~ armada pesawat beragam tipe dengan 3.000 diantaranya adalah pesawat tempur segala jenis, sedangkan Angkatan Udara India (IAF) memiliki 1.700~ pesawat berbagai jenis. Dari kuantitas, bisa dibilang PLAAF menang telak atas IAF, namun dari segi logistik? Kalian biasa liat di foto postingan, terlihat 90% Skuadron PLAAF berada di Timur dan hanya 1 bandara yang berada di dekat wilayah Sengketa Ladakh yaitu bandara Ngari Gunsa.
Berbanding terbalik dengan IAF, terlihat 60% Skuadron mereka terletak di Utara dan ada 5-7 Skuadron terletak dekat Ladakh. Tentu IAF memiliki keuntungan dengan pasokan logistik mapan yang solid, pesawat pesawat tempur mereka yang dikerahkan ke wilayah Ladakh akan memiliki waktu reaksi cepat untuk terlibat setiap ancaman udara. Lalu, satu satunya bandara udara militer PLAAF Ngari Gunsa sendiri berada di Tibet yang letaknya diketinggian 4.267m, kekurangan bandara udara yang berada di ketinggian ini adalah setiap pesawat tempur tidak bisa membawa bobot maksimal untuk penerbangannya.
Di sisi lain, Ngari Gunsa sendiri mayoritas di isi oleh pesawat tempur Su-27 Flanker, yang notaben pesawat tempur berat. Pesawat berat dianggap tidak efisien dan tidak cocok bertarung di daerah pegununggan tinggi Himalaya, dipihak lain IAF memiliki Mirage 2000 dan MiG-29 yang merupakan pesawat lebih ringan ketimbang Su-30 atau Su-27.
Sumber: Mighty War
Posting Komentar untuk "AU India Lebih Diunggulkan Dari AU China"