Militer Rusia telah berhasil menguji sistem perang elektronik Sapfir baru di zona operasi khusus di Ukraina, kata seorang sumber di industri pertahanan kepada TASS pada 31 Juli.
Menurut sumber yang tidak disebutkan namanya, sistem itu digunakan untuk melindungi unit teknik dari serangan drone selama pekerjaan benteng.
“Sistem Sapfir telah diuji di area operasi khusus. Itu digunakan untuk melindungi unit teknik yang terlibat dalam pekerjaan benteng dari serangan drone. Sistem ini terbukti sangat efektif dan personel tidak akan pergi ke area untuk mencapai tujuan mereka tanpa itu,” kata sumber tersebut kepada kantor berita Rusia.
Sapfir mendeteksi dan mengidentifikasi drone musuh secara otomatis. Sistem peperangan elektronik kemudian mengirimkan peringatan dan mengaktifkan jamming.
Sistem ini memiliki jangkauan deteksi hingga 30 kilometer dan dapat melibatkan drone hingga lima kilometer. Itu juga mampu mengganggu stasiun kontrol drone berbasis darat.
Pasukan Kiev telah menggunakan drone komersial dan militer ringan dan ultralight untuk memantau dan menyerang pasukan Rusia sejak dimulainya operasi khusus. Rusia telah berupaya meningkatkan sarana peperangan elektroniknya untuk mengatasi ancaman ini.
Pada 1 Agustus, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 5.402 pesawat tak berawak Ukraina telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara dan sarana peperangan elektronik sejak dimulainya operasi di Ukraina.
Posting Komentar untuk "Sapfir, Senjata Anti Drone Baru Rusia di Perang Ukraina"