Jika biasanya dalang perang di suatu negara itu adalah Amerika dan sekutunya NATO. Maka perang saudara di Sudan yang sedang berlangsung ini berbeda, Rusia dicurigai adalah dalangnya.
Rusia mengincar sumber daya emas milik Sudan untuk membiayai perang mereka di Ukraina. Sudan adalah penghasil emas terbesar ketiga di Afrika dan mempunyai kilang emas terbesar di Dunia. Pada tahun 2022, Sudan menghasilkan 18 ton emas murni.
Selama pemerintahan diktator Presiden Omar Al-Bashir yang berkuasa lebih dari 30 tahun, Rusia adalah sekutu dekat Sudan yang membantu negara itu dari berbagai sanksi Amerika dan NATO. Omar Al-Bashir bahkan menyewa pasukan bayaran Rusia (wagner) untuk menjaga tambang emas dan minyak milik Sudan dari milisi pemberontak Sudan Selatan.
Saat Presiden Omar terguling pada 2019, Kepala Wagner Rusia di Sudan, Yevgeny Prigozhin, mencoba menjalin menjalin hubungan dengan Pemimpin baru Sudan, yaitu Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan. Awalnya hubungan berjalan baik, tapi memburuk ketika Wagner Rusia menyelundupkan emas dikirim ke Moskow.
Beberapa hari setelah Moskow melancarkan invasinya di Ukraina pada 2022, sebuah pesawat kargo Rusia terpantu di landasan pacu Bandara Khartoum. Manifes pesawat menyatakan muatan pesawat tersebut adalah biskuit dan kue kering. Padahal Sudan tidak pernah mengekspor kue kering sebelumnya. Al-Burhan mengambil sikap tegas dengan membekukan hubungan diplomatik dengan Rusia sampai emas Sudan yang dicuri dikembalikan.
Wagner Rusia lalu mendekati kubu pemberontak Rapid Support Forces (RSF) pimpinan mantan panglima militer, Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, panggilanya Hemedti.
Pada 2022, Hemedti bahkan diundang terbang langsung ke Moskow untuk membicarakan kontrak kerjasama dan menerima bantuan.
Setelah merasa memiliki kekuatan yang cukup untuk melawan militer negaranya, para milisi RSF dengan senjata buatan Rusia dari senapan hingga senjata anti pesawat tempur, meletuskan perang pada 15 April di bulan suci Romadlon, Ironi di negeri yang penduduknya mayoritas muslim karena diadu domba negara asing.
Posting Komentar untuk "Ada Peran Tentara Bayaran Rusia Dibalik Perang Saudara di Sudan"