Angkatan Udara Filipina (PAF) pada Kamis mengumumkan bahwa jet latih sub-sonik SIAI Marchetti S-211 yang tersisa sekarang digunakan untuk pelatihan dan misi dukungan lainnya.
Keputusan ini diambil setelah pengiriman 12 unit jet tempur ringan FA-50PH buatan Korea Selatan dengan kemampuan Mach 1.5 telah selesai.
“(S-211 sekarang digunakan untuk) pelatihan pilot pesawat tempur, dukungan jarak dekat, dan patroli maritim di atas KIG (Kalayaan Island Ground),” kata juru bicara PAF, Kolonel Maynard Mariano, dalam sebuah pesan kepada Philippine News Agen.
Ketika ditanya apakah ada rencana bagi PAF untuk menambah atau memperoleh pesawat baru untuk mendukung pesawat S-211, Mariano mengatakan penelitian sekarang sedang berlangsung untuk penggantiannya.
“Kami sedang merencanakan penggantian, penelitian sedang berlangsung, dan akan ada presentasi (model pesawat yang mungkin) kepada pimpinan senior segera,” tambahnya.
PAF mengakuisisi sekitar 25 unit S-211 pada 1990-an tetapi pengurangan dan kurangnya suku cadang telah mengurangi jumlah pesawat yang beroperasi menjadi sekitar tiga hingga lima unit.
Jet-jet ini berfungsi sebagai satu-satunya pesawat tempur Angkatan Udara setelah pensiunnya tujuh pesawat F-5 terakhir PAF, dari total 35, pada tahun 2005 karena retakan badan pesawat, biaya bahan bakar yang tinggi, dan kesulitan dalam menemukan suku cadang.
S-211 dapat membawa dua awak, memiliki kecepatan jelajah sekitar 667 km/jam (414 mph, 360 knot), dan dapat membawa senjata, roket, dan bom terarah untuk misi dukungan jarak dekat.
Posting Komentar untuk "AU Filipina Tetap Gunakan Pesawat Latih S-211 Walau Sudah Punya FA-50 Yang Baru"