Kemenlu Amerika Serikat, pada Rabu 28/03/2022, mengatakan pihaknya yakin Presiden Rusia Vladimir Putin mendapat informasi yang salah dari petinggi militernya mengenai par dan paska invasi ke Ukraina.
Penilaian itu muncul setelah sebuah laporan yang mengutip pernyataan para pejabat intelijen AS, bahwa Putin disesatkan oleh para orang terdekatnya tentang kinerja pasukan Rusia di Ukraina.
“Kami akan setuju dengan kesimpulan bahwa Tuan Putin belum sepenuhnya diberitahu oleh Kementerian Pertahanannya di setiap kesempatan selama sebulan terakhir,” kata juru bicara Pentagon John Kirby pada konferensi pers.
“Ini militernya. Ini perangnya. Dia yang memerintahkanya. Dan fakta bahwa dia mungkin tidak memiliki semua kontak militer, bahwa dia mungkin tidak sepenuhnya memahami sejauh mana pasukannya gagal di Ukraina. Itu sedikit tidak menyenangkan,” tambahnya. .
Gedung Putih juga mengatakan memiliki informasi bahwa “Putin merasa disesatkan oleh militer Rusia,” yang katanya mengakibatkan ketegangan terus-menerus antara Putin dan para jenderal militernya.
“Kami percaya bahwa Putin telah dikelabui oleh penasihatnya tentang seberapa buruk kinerja militer Rusia, dan bagaimana ekonomi Rusia dilumpuhkan oleh sanksi karena penasihat seniornya terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya,” kata Direktur Komunikasi Kate Bedingfield. pada konferensi pers.
“Jadi semakin jelas bahwa perang Putin telah menjadi kesalahan strategis yang telah membuat Rusia lebih lemah dalam jangka panjang, dan semakin terisolasi di panggung dunia,” tambahnya.
Invasi Rusia ke Ukraina, yang dimulai 24 Februari, telah memicu kemarahan internasional, dengan Uni Eropa, AS, dan Inggris, antara lain, menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow.
Setidaknya 1.189 warga sipil telah tewas dan 1.901 terluka di Ukraina, dengan angka sebenarnya kemungkinan akan jauh lebih tinggi, menurut PBB.
Lebih dari 4 juta warga Ukraina juga telah melarikan diri ke negara lain, dengan jutaan lainnya mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.
Posting Komentar untuk "Amerika Yakin Putin Dibohongi Para Jenderal Militernya Dalam Invasi Ke Ukraina"