Kepala Badan Pengawas Energi Atom PBB atau IAEA Rafael Grossi menyebut kesepakatan AUKUS adalah akal-akalan untuk mengecoh inspeksi nuklir dan pengawasan pada negara nuklir baru. AUSKUS adalah kesepakatan yang memungkinkan Australia mendapatkan teknologi kapal selam nuklir dari Amerika Serikat tanpa izin dari IAEA.
Kesepakatan kapal selam ini bagian dari kesepakatan bidang pertahanan, yang melibatkan 3 negara, yakni Amerika Serikat, Inggris dan Australia. AUKUS diumumkan pada akhir bulan lalu, yang langsung membuat Prancis geram karena Australia jadi membatalkan pembelian kapal selam bertenaga diesel-elektrik dari Paris.
Australia akan menjadi negara non Non-Proliferation Nuklir (NPT) kedua yang memiliki kapal selam nuklir. selain dari lima negara yang diakui oleh NPT, yakni Rusia, China, Prancis dan Inggris. Negara lain yaitu, India tidak menandatangani NPT, namun punya sejumlah kapal selam nuklir.
“Ini secara teknis sungguh mengecoh dan akan menjadi yang pertama kalinya sebuah negara yang tidak punya senjata nuklir, akan memiliki kapal selam nuklir melalui bantuan negara NPT,” kata Grossi.
Grossi mengkonfirmasi bahwa negara penanda-tanganan NPT bisa berkelit dari pengawasan IAEA soal nuklir. Sedangkan nuklir menjadi bahan bakar kapal selam ini.
Hal ini adalah sebuah pengecualian yang jarang terjadi untuk pengawasan bahan-bahan nuklir guna memastikan nuklir tidak digunakan untuk membuat bom-bom atom.
Posting Komentar untuk "Badan Nuklir Dunia Sebut Aliansi AUKUS Sengaja Ngakali Aturan Senjata Nuklir"