TNI Angkatan Darat (AD) dan milter Amerika Serikat (AS) menggelar latihan bersama (latma) di tiga pulau: Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.
Latma bertajuk Garuda Shield ke-15 itu digelar 1-14 Agustus di Baturaja (Sumatra Selatan), Amborawang (Kalimantan Timur), dan Makalisung (Sulawesi Utara).
Total ada sebanyak 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 tentara Amerika Serikat yang ikut dalam Latma Garuda Shield ini. Jadi yang terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer RI dan AS selama ini.
Upacara pembukaan Latma Garuda Shield ke-15 itu digelar di Baturaja, Rabu (4/8), dipimpin KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Commanding General US Army Pasific (USARPAC), General Charles A. Flynn selaku inspektur.
Andika menuturkan latihan ini merupakan pengalaman pertama terjun lintas negara yg tidak pernah dialami generasi sebelumnya.
“Bagi generasi muda yang tergabung dalam latihan ini, semoga melalui Garuda Shield akan membentuk prajurit-prajurit calon pemimpin TNI AD di masa depan yang profesional dan bertaraf internasional,” tutur Andika dalam keterangan tertulis tersebut.
Sementara itu, Flynn menuturkan bahwa latihan ini merupakan simbol dari tujuan yang lebih besar dalam kerja sama militer antara Indonesia dan Amerika Serikat di masa mendatang.
Ada sejumlah materi dalam latma ini, beberapa di antaranya: Staff Exercise, Field Training Exercise (FTX), Live Fire Exercise (LFX), Aviation dan Medical Exercise (Medex) serta dua program latihan yang akan digabungkan yaitu Joint Combined Exchange Training (JCET) dan Garuda Airborne.
Sebagai catatan, kegiatan latihan bersama Garuda Shield pertama kali dilakukan di Bandung, Jawa Barat, pada 2009.
Posting Komentar untuk "Latihan Bersama TNI AD dan US Army Libatkan 3.708 Prajurit, Terbesar Sepanjang Sejarah"