Pembalasan dendam dalam setiap pergantian rezim adalah hal yang lumrah, dan inilah yang ditakutkan dilakukan oleh Taliban. Dulu ketika Taliban digulingkan, setiap rakyat Afghanistan dijanjikan “reward” jika melaporkan seseorang yang dicurigai sebagai Taliban ataupun anggota Al-Qaeda untuk ditangkap. Ribuan kepala keluarga yang dicurigai sebagai anggota Taliban atau al-Qaeda ditangkap dan dibawa ke penjara Guantanamao, ada yang hidup banyak yang mati.
Para Petempur Taliban saat ini rata-rata berusia 30tahun, mereka rata-rata berusia 10tahun saat kehilangan ayahnya yang dibawa ke Guantanamao. Inilah yang menimbulkan ketakutan akan balas dendam, terutama pada mereka yang bekerjasama dengan AS dan NATO selama perang sejak 2001.
Namun telah Taliban mengumumkan “amnesti umum” di seluruh Afghanistan dan berjanji tidak akan ada tindakan balas dendam. Mereka juga menjanjikan hak dan kebebasan bagi kaum perempuan dan mengajak untuk bergabung dengan di pemerintahnya. Janji itu disiarkan langsung dalam sebuah wawancara tak direncanakan oleh Reporter BBC yang ditelpon langsung oleh pihak Taliban, Suhail Saheen.
Kelompok itu berusaha menenangkan situasi di Kabul yang sehari sebelumnya mengalami kekacauan di bandaranya ketika ribuan orang mengerumuni bandara internasional kota itu dalam upaya untuk melarikan diri.
Janji amnesti juga datang dari Enamullah Samangani, seorang anggota komisi budaya Taliban, dia juga menjanjikan bahwa perempuan bisa ikut terlibat dalam pemerintahan.
“Imarah Islam tidak ingin perempuan menjadi korban,” kata Samangani, menggunakan nama militan untuk Afghanistan. “Mereka harus berada dalam struktur pemerintahan menurut hukum Syariah.”
Upaya rekonsiliasi juga dilakukan Taliban dengan menjalin komunikasi dengan beberapa mantan pejabat pemerintah Afghanistan, termasuk mantan Presiden Hamid Karzai dan tokoh politik Abdullah Abdullah, yang pernah mengepalai dewan perunding negara itu.
Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui langsung pembicaraan tersebut, mengatakan pemimpin senior Taliban Amir Khan Muttaqi telah tiba di Kabul dari Qatar. Muttaqi adalah mantan menteri pendidikan tinggi selama pemerintahan terakhir Taliban. Muttaqi telah mulai melakukan kontak dengan para pemimpin politik Afghanistan bahkan sebelum Ghani melarikan diri.
Posting Komentar untuk "Berikan Amnesti, Taliban Janji Tidak Ada Balas Dendam"