Pada tanggal 9 Mei, kebakaran terjadi di kilang minyak Homs di Suriah tengah sebagai akibat dari apa yang digambarkan sebagai “kecelakaan” oleh pejabat setempat.
Menurut Kantor Berita Arab Suriah, kebakaran terjadi di kilang Distillation Unit 100. Pekerja kilang dan petugas pemadam kebakaran setempat mampu menahan dan memadamkan api dalam waktu singkat.
“Tim pemadam kebakaran, dengan usaha keras, berhasil mengendalikan api,” kata Suleiman al-Mohamad, Direktur Jenderal kilang Homs, kepada kantor berita milik pemerintah.
Menurut al-Mohamad, dua petugas pemadam kebakaran menderita sesak napas saat memadamkan api yang cukup besar. Kedua pria itu sekarang sudah pulih.
Menteri Cadangan Minyak dan Mineral Suriah, Bassam Toumah, mengklaim dalam pernyataannya bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh kebocoran pipa minyak mentah di Distillation Unit 100. Menteri tersebut mencatat bahwa kebakaran tersebut tidak membuat kilang tersebut tidak berfungsi.
Kilang Homs adalah fasilitas pemrosesan minyak mentah utama Suriah. Kilang itu menjadi sasaran beberapa kali dalam sepuluh tahun terakhir.
Pada Desember 2019, kilang Homs adalah salah satu dari tiga fasilitas minyak dan gas Suriah yang diserang oleh drone bersenjata. Militan yang berbasis di wilayah barat laut Greater Idlib dilaporkan berada di balik serangan itu.
Sementara api baru mungkin juga merupakan hasil dari serangan atau tindakan sabotase oleh militan Suriah, ada kemungkinan juga bahwa intelijen Israel terlibat. Suriah menerima pengiriman minyak mentah dalam jumlah besar dari Iran dalam beberapa minggu terakhir.
Posting Komentar untuk "Kilang Minyak Suriah Terbakar, Tuding Israel Dalangnya"