Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force – RTAF) telah menonaktifkan dua pesawat tempur multirole Lockheed Martin F-16 dan lima pesawat latih/tempur ringan Aero Vodochody L-39ZA Albatross. Upacara diadakan di pangkalan udara Chiang Mai dan dihadiri oleh Panglima AU Thailand Air Chief Marshal Airbull Suttiwan.
Tidak disebutkan alasan untuk pemensiunan tersebut tetapi kemungkinan kedua airframe pesawat tersebut mengalami masalah kelelahan. Menurut media lokal, akan ada tambahan F-16 yang dinonaktifkan dari kedinasan dalam waktu dekat.
1st Wing AU Thailand mempensiunkan satu F-16A Block 15 (nomor seri 10207) yang ditugaskan di 102 Squadron dan F-16B Block 15 (10321) yang ditugaskan di 103 Squadron.
AU Thailand memesan total 54 pesawat F-16A/B Fighting Falcon. Thailand juga menerima 7 pesawat F-16A/B sebagai hibah dari Singapura sebagai imbalan atas penggunaan fasilitas pelatihan di Thailand oleh Angkatan Udara Republik Singapura.
Pada bulan Oktober 2010, pemerintah Thailand memutuskan untuk melakukan upgrade MLU terhadap 18 airframe F-16 yang dioperasikan oleh 403 Squadron. Ini akan memperpanjang umur pesawat hingga 2035.
Selain itu, Angkatan Udara Kerajaan Thailand juga menonaktifkan lima pesawat L-39ZA terakhirnya, yang ditugaskan ke 411 Squadron 41st Wing, setelah lebih dari 27 tahun mengoperasikan pesawat tersebut. AU Thailand awalnya membeli 40 L-39ZA, dengan pesawat pertama dikirim pada 1993.
Pada September 2015, AU Thailand telah memilih pesawat latih/serang ringan Korea Aerospace Industries T-50TH untuk fase pertama program penggantian L-39ZA. Empat pesawat pertama dikirim pada Januari 2018 ke 401 Squadron, yang telah mentransfer L-39 yang tersisa ke Skuadron 411 pada akhir 2017.
Sumber : militaryleak.com via TSM Angga
Posting Komentar untuk "Thailand Pensiunkan 2 Pesawat F16 dan 5 Pesawat L39ZA Albatros"