Semasa Presiden Donald Trump, Amerika Serikat (AS) punya aturan yang disebut
CAATSA, yang tujuanya memberikan sanksi kepada negara yang membeli senjata dari negara yang memusuhi AS, Rusia adalah salah satunya.
Ini juga yang bikin Indonesia akhirnya mundur dari proses pembelian pesawat Sukhoi Su-35. Selain Indonesia, juga banyak negara lain yang mengambil langkah serupa.
Kecuali Mesir dan India. Dua negara ini tetap melanjutkan proses pembelian pesawat Su-35.
Kenapa mereka tidak takut? dan sampainselarang tidak disanksi AS.
Karena kedua negara itu adalah pelanggan pembeli banyak barang senjata asal AS dan Mesir juga membeli banyak barang AS.
Jika CAATSA digunakan, AS dapat rugi miliaran dolar dalam penjualan ekspor alutsista. Karena kedua negara itu balik mengancam akan stop membeli senjata dari AS jika disanksi.
Jika itu terjadi, maka kebutuhan senjata India dan Meair akan dipenuhi oleh Rusia. Karena di era Uni Sovyet, kedua negara emang pelanggan tetap blok timur.
Belum lagi Mesir bisa menutup Terusan Suez dan bisa menganggu Israel jika dikenakan sanksi.
Intinya kalau mau lolos CAATSA suatu negara harus memiliki pengaruh yang besar dan juga harus memiliki nyali. AS juga gak jual F-15 mereka ke Mesir makanya SU-35 dipilih, beda hal dengan kita yg ditawarkan F-15. Berkat non-blok kita terjebak di antara keduanya, mau lolos CAATSA tapi bukan sekutu AS, mau nantang AS tapi bukan sekutu Rusia (masih banyak ketergantungan dengan AS). Ya sudahlah.
Posting Komentar untuk "Nekad Beli Pesawat Buatan Rusia, Kenapa Mesir Bisa Lolos Dari Jeratan CAATSA Amerika?"