Merauke – Tak hanya melaksanakan tugas utamanya dalam menjaga perbatasan RI-PNG sektor selatan, prajurit Satgas Pamtas Yonif MR 411/Pdw Kostrad juga turut serta menjadi guru ngaji bagi anak-anak di Kampung Baidub, Distrik Ulilin.
Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif MR 411/Pdw Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han., dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Sabtu (6/6/2020) mengungkapkan, berbagai kegiatan pembinaan teritorial di perbatasan terus digiatkan oleh prajurit Satgas Pamtas disamping tugas utamanya, seperti kegiatan karya bakti, pengobatan keliling, bakti sosial, hingga menjadi guru mengaji bagi anak-anak disekitar pos.
Seperti yang dilaksanakan oleh anggota Pos Bupul 12 yakni Pratu Kotibul dan Pratu Faisal Asmi yang menjadi guru mengaji di Masjid Al Muhajirin bagi anak-anak di Kampung Baidub, Distrik Ulilin, Kab. Merauke, Papua, Jumat (5/6/2020). “Dua anggota Pos Bupul 12 turut membantu menjadi guru ngaji setiap sore hari, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan guru ngaji untuk anak-anak muslim di kampung tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, anak-anak belajar mengaji yakni membaca Alquran dan juga Iqra serta bacaan surat-surat pendek. Tahap demi tahap tingkat demi tingkat, diperlihatkan oleh Dias Saputra (9 th) beserta teman-temannya yang memiliki semangat belajar mengaji.
Dansatgas menuturkan, melihat minat anak-anak yang tinggal di kampung perbatasan itu cukup antusias untuk belajar mengaji. Kegiatan seperti ini merupakan wujud kepedulian Satgas dibidang pendidikan sejak awal bertugas Juli 2019.
Salah satu pengurus Masjid Al Muhajirin Ustad Nahyudin (40 th) menyampaikan ucapan terimakasih dan sangat terbantu dengan adanya bantuan guru ngaji dari personel Satgas Yonif MR 411/Pdw Kostrad. “Kami semua senang dan berterima kasih dengan adanya bantuan dari personel Pos Bupul 12 menjadi guru ngaji bagi anak-anak kami, terlihat anak-anak pun semangat untuk belajar dengan Bapak-bapak TNI,” tuturnya.
Sumber: Puspen TNI
Posting Komentar untuk "Prajurit TNI Jadi Guru Ngaji Di Perbatasan Papua"