Di saat belahan dunia lainya sibuk melawan virus Corona, Turki malah makin sibuk mencari gandengan sekutu untuk menjaga agar perang di Suriah terus berkobar.
Perang di Suriah sebenarnya sedang menuju selesai. Ini setelah ISIS berhasil ditumpas dan Amerika Serikat telah menarik diri dari Suriah. Pemberontak Front Syirian Army (FSA)juga makin melemah. AS dan Arab Saudi juga sudah mencabut dukungan untuk FSA.
Suku Kurdi sebagai salah satu unsur inti pemerontakan juga telah menerima tawaran otonomi Khusus di Idlib dari Rezim Bashar.
Turki tiba-tiba masuk menyerang Kurdi di Idlib dan menjadi sponsor baru FSA.
Setelah membereskan sisa-sisa ISIS, pasukan oemerintah Suriah bergerak ke Idlib untuk mengusir Turki dan membereskan kekuatan terakhir FSA.
Pasukan Suriah yang bergerak sejak Februari 2020 ini berperang tanpa bantuan Rusia dan Iran. Meskipun kedua menjanjikan bantuan jika dibutuhkan.
Turki secara resmi telah meminta bantuan NATO untuk tetap mempertahakan posisi-nya di Provinsi Idlib milik Suriah.
Jika negara-negara NATO akhirnya turun tangan. Eskalasi perang akan membesar karena Rusia dan Iran juga akan turun. Inikah Perang Armageddon yang diramalkan kitab-kitab suci agama samawi? entahlah.
Siasat politik Erdogan, Presiden Turki, sendiri sangat cerdik. Kemarin menggandeng koalisi Iran, Rusia dan Suriah saat pesanan F-35 nya dibatalkan AS karena membeli S-400 buatan Rusia.
Sekarang tiba-tiba minta bantuan NATO dan siap membeli rudal Patriot dari AS untuk pertahanan udara.
Posting Komentar untuk "Turki Bisa Picu Perang Dunia III, Ajak NATO Perang Lawan Suriah, Rusia dan Iran"